Arsip:

2014

Pengaturan Tidak Sehat antara Pasar Modern Vis-à-vis Pasar Tradisional Kaitannya dengan MEA

Bersama dengan PSPD, WTMC menyelenggarakan kajian pekanan pada tanggal 28 November 2014 dengan tema Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau biasa disebut dengan AEC (ASEAN Economy Community).  Membawa sub-tema tentang persaingan tidak sehat antara pasar modern dengan pasar tradisional, Randy Taufik sebagai pembicara memaparkan isu penelitiannya di hadapan peserta kajian pekanan sore kemarin. Seorang fresh graduate dari Fakultas Hukum angkatan 2010, Randy yang juga seorang Direktur Program MCC WTMC, menjelaskan mengenai kajian AEC melalui sudut pandang hukum dengan judul makalah “Pengaturan PUTS antara Pasar Modern dengan Tradisional dan Kaitan dengan MEA”. Diskusi menarik yang dimulai sejak pukul 15.00 WIB tersebut cukup menjadi perhatian bagi peserta yang datang dari mahasiswa S1 baik jurusan Hubungan Internasional maupun dari Fakultas Hukum, serta mahasiswa S2 yang khususnya dari jurusan Global Trade Diplomacy.

read more

Peran UU Perdagangan Terhadap Kepentingan Nasional

Pada hari Sabtu, 31 Mei 2014, Pusat Studi Perdagangan Dunia dan World Trade Model Community UGM menyelenggarakan Seminar Nasional yang bertema “Peran UU Perdagangan Terhadap Kepentingan Nasional” di R. 531 Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

Seminar Nasional ini dihadiri oleh akademisi, praktisi, dan masyarakat umum yang memiliki kepentingan untuk memahami UU Perdagangan secara komprehensif. Pembicara dalam Seminar Nasional ini terdiri dari Prof.Mudrajad Kuncoro PhD (Pengamat Ekonomi FEB UGM), Riza Damanik (Direktur Indonesia for Global Justice), Lasminingsih S.H.LL.M (Kepala Biro Hukum Kementrian Perdagangan RI), dan Diah Ratna Pratiwi MA (Peneliti Pusat Studi Perdagangan Dunia UGM).

read more

Kesiapan Industri Semen di Indonesia Menjelang AEC

Momentum Asean Economic Community (AEC) tahun 2015 mendatang tidak hanya memberi kemudahan akses bagi konsumen hingga produsen , namun juga momentum ini turut membuat persaingan di sektor regional semakin ketat. Persaingan tersebut konon akan meliputi berbagai sektor, baik bagi sektor padat karya seperti industri pakaian dan furnitur hingga padat modal seperti industri otomotif hingga industri semen, kondisi tersebut membuat setiap sektor melakukan kesiapan demi menyambut momentum tersebut.

read more

Taking Advantage from ASEAN Trade Facilitation through ASEAN Single Window System in AEC 2015

Kajian mingguan World Trade Model Community (WTMC) pada tanggal 09 Mei 2014 ini mengangkat tema mengenai Trade Facilitation. Pemateri, Primadiana Yunita, S.IP, menyajikan judul kajian “Taking Advantage from ASEAN Trade Facilitation through ASEAN Single Window System in AEC 2015” bahwa ASEAN menyediakan Single Window System sebagai bentuk Trade Facilitation di ASEAN. Hal ini ditujukan untuk memberi berbagai kemudahan perdagangan di kawasan ASEAN dengan harapan dapat meningkatkan volume perdagangan antar negara -negara ASEAN. Salah satu hal yang ingin diintegrasikan sehubungan dengan adanya ASEAN Economy Community (AEC) adalah berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan ekspor dan impor yang ada di kawasan ASEAN.

read more

Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia: Sebuah Tinjauan Komparatif dalam AEC

Pada hari Jumat 28 Maret 2014 kemarin WTMC bersama dengan PSPD telah menyelenggarakan kajian pekanan yang ke-5. Masih dalam tema menyambut AEC atau ASEAN Economy Community yang akan dimulai tahun depan, sub-tema dalam kajian pekanan tersebut adalah perihal daya saing tenaga kerja Indonesia. Adalah Awe Tsamma, perwakilan dari ASC atau ASEAN Studies Center UGM yang menjadi pembicara, dengan membawakan makalah berjudul “Kajian Komparatif dalam Komunitas Ekonomi ASEAN: Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia.” Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam tersebut diikuti oleh hampir 30 orang peserta yang umumnya mahasiswa S1/S2 dan memiliki minat atau perhatian khusus terhadap ilmu perdagangan dunia.

read more

Menjawab Tantangan Pendidikan Masyarakat Ekonomi ASEAN

Globalisasi dalam perdagangan rupanya tidak hanya memberikan implikasi pada perdagangan internasional di sektor barang semata, globalisasi kembali diperkuat legitimasinya dengan dimasukannya beberapa sektor jasa dalam General Agreement on Trade in Services (GATS) seperti pendidikan.  Hal ini kemudian menempatkan pendidikan sebagai komoditas dalam perdagangan jasa terutama di Indonesia.

Fenomena ini tidaklah tidak beralasan, Sheiffi Puspapertiwi seorang mahasiswa pasca sarjana UGM yang menjadi pemateri dalam kajian pekanan World Trade Model Community (WTMC) melihat peningkatan jumlah pelajar internasional dalam dua dekade terakhir di antar negara ASEAN merupakan bukti dari mengglobalnya fenomena globalisasi pendidikan ini.  Peningkatan tersebut tidaklah berhenti pada mobilitas pelajar semata, namun mobilisasi ini pada gilirannya menjadi sumber pemasukan negara yang turut dapat menggerakan perekonomian.

read more

Tantangan Pembangunan dalam Liberalisasi Industri Pariwisata ASEAN

Pariwisata merupakan salah satu sektor strategis untuk meningkatkan devisa negara. Menuju integrasi ekonomi wilayah Asia Tenggara seperti yang tercantum dalam program Asean Economic Community (AEC) 2015, sektor pariwisata mulai digarap secara serius oleh negara-negara ASEAN. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menyepakai bluprint pengembangan dunia pariwisata ASEAN dalam ASEAN Tourism Strategic Plan (ATSP).

ATSP pada dasarnya dibentuk untuk meningkatkan daya saing ASEAN dalam pasar pariwisata global. Salah satunya dengan cara menetapkan standar-standar tertentu bagi penyedia layanan jasa pariwisata. Harapannya, ASEAN dapat menarik wisatawan asing asing Suatu usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang patut untuk diapresiasi.

read more

OJK: The (New) Indonesian Disaster/Changemaker In AEC 2015

Serial kajian perdagangan dunia yang ke-2 berlangsung pada tanggal 7 Maret 2014. Seri kajian kali ini membahas mengenai bagaimana peran OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dalam mempersiapkan AEC (ASEAN Economic Community) 2015 dengan pemantik diskusi Aldo Egi Ibrahim, mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Adanya AEC 2015 merupakan salah satu bentuk kerjasama ekonomi ASEAN yang telah disepakati pada KTT ASEAN di Singapura pada tahun 2007. Tujuan dibentuknya AEC 2015 adalah sebagai pasar tunggal di wilayah regional Asia Tenggara yang diwujudkan dalam bentuk pembebasan aliran barang, tenaga kerja, maupun aliran modal. Arus modal dapat bergerak bebas di kawasan ASEAN, sehingga para pemodal dapat bebas berinvestasi dimanapun dalam kawasan regioal Asia Tenggara.

read more

PSPD & WTMC UGM Luncurkan Serial Kajian Perdagangan Dunia

Pada hari Jumat, 28 Februari 2014, Pusat Studi Perdagangan Dunia dan World Trade Model Community (WTMC) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan Serial Kajian Perdagangan Dunia selama tahun 2014. Serial kajian perdagangan dunia ini diadakan secara perdana pada 28 Februari 2014 dengan topik “Mengawal Kedaulatan Pangan Nusantara”. Menurut Direktur World Trade Model Community, M. Reza S. Zaki, serial kajian perdagangan dunia ini dibagi menjadi beberapa tema selama tahun 2014. Tema-tema yang dimunculkan pada tahun ini meliputi, Agreement on Agriculture (AoA), Trade Facilitation, Trade & Development, Global Value Chain (GVC), dan ASEAN Economic Community 2015. Menurut Kepala Pusat Studi Perdagangan Dunia UGM, Riza Noer Arfani, kegiatan ini dibuat agar ada dorongan yang semakin kuat terhadap kajian di sektor perdagangan dunia. Isu-isu perdagangan dunia di masa depan akan semakin masif dan berpengaruh terhadap kondisi nasional maupun internasional. Pada tahun 2014, tema-tema yang dibuat pada Serial Kajian Perdagangan Dunia ini melingkupi hasil Konferensi Tingkat Menteri (KTM) IX WTO di Bali satu tahun silam, persiapan Indonesia dalam menghadapi rezim regional yang bernama ASEAN Economic Community 2015, serta strategi Indonesia sebagai developing countries untuk memaksimalkan rantai perdagangan melalui Global Value Chain (GVC). Dari tema-tema tersebut, terdapat banyak topik-topik kajian yang relevan dengan kepentingan Indonesia. Menurut Deputi Kajian & Riset World Trade Model Community, Rio Nurhasdy, seluruh hasil kajian selama satu tahun tersebut akan dikompilasi untuk menjadi sebuah buku yang akan diterbitkan pada akhir tahun 2014. Isu-isu perdagangan perlu direspon semakin serius. Dampak dari minimnya pengetahuan mengenai perdagangan dunia adalah kurang kompetitifnya produsen lokal untuk bisa memanfaatkan pasar di luar negeri. Sejauh ini, Indonesia sedang mengalami periode-periode defisit dalam neraca perdagangan akibat kuantitas impor yang semakin meningkat, sementara produsen lokal masih belum mampu memenuhi standar di pasar luar negeri. Persoalan inilah yang perlu menjadi perhatian banyak pihak baik pemerintah, akademisi, praktisi, dan masyarakat agar tren menuju neraca perdagangan yang surplus dapat diraih dalam tempo yang singkat. Melalui serial kajian perdagangan dunia ini, diharapkan publik dapat menambah wawasan dan wacana dalam isu perdagangan dunia. Serial kajian perdagangan dunia ini diadakan setiap hari jumat dan berlokasi di Sekretariat Pusat Studi Perdagangan Dunia UGM, Jl. Podocarpus II, Blok C No. 7, Bulaksumur, Yogyakarta. Kegiatan ini terbuka bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum yang memiliki kepedulian dalam kajian perdagangan dunia. Keterangan foto: Dari kiri ke kanan, Rio Nurhasdy (Deputi Kajian & Riset World Trade Model Community PSPD UGM), Riza Noer Arfany (Kepala Pusat Studi Perdagangan Dunia UGM) dan Reza S. Zaki (Direktur World Trade Model Community PSPD UGM) dalam peluncuran serial kajian perdagangan dunia 2014.

read more

Mewujudkan Kedaulatan Pangan yang Hakiki

Mengawal kedaulatan pangan dapat berarti bahwa dalam proses produksi pangan dalam negeri, dari awal hingga akhir prosesnya adalah hasil dari jerih payah sendiri tanpa mengandalkan pada impor negara lain.  Jika kita merefleksikan pada situasi pangan bangsa sendiri, situasi kemandirian yang berdaulat seperti tidak terlihat jika berkaca pada peningkatan impor pangan maupun neraca perdagangan dengan negara lain yang kian merugi.

Nusantara saat ini dan dilemanya yang rupanya membuat Sdri Nur Saudah, seorang asisten peneliti yang memaparkan gagasannya dalam kajian pekanan World Trade Model Community (WTMC) merasa gelisah pada kondisi pangan Nusantara.  Kegelisahan itu tidaklah tidak beralasan, melainkan memang sudah lama kondisi tersebut semakin menjadi.  Pangan yang sejatinya merupakan kunci sebuah bangsa maju, seperti ruh Indonesia sebagai Nusantara, Gemah Ripah Loh Jinawi.

read more