Arsip:

Rilis Berita

Pilah-Pilih Sampah, Mimpi Besar Desa Wisata yang Asri dan Berdaya di Sumberharjo

Pilah-Pilih Sampah, Mimpi Besar Desa Wisata yang Asri dan Berdaya di Sumberharjo

Penulis :

Mario Aden Bayu Valendo

Peneliti, Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada.

Editor :

Lukas Andri Surya Singarimbun

Website Manager, Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada.

Ilustrator:

Narinda Marsha Paramastuti

Desainer Grafis, Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada.

Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sumber Sumilir merupakan kelompok masyarakat penggerak aktivitas sektor pariwisata di Kalurahan Sumberharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman. Kalurahan ini secara luas dikenal dengan destinasi pariwisata Bukit Teletubbies dan Rumah Domes, ditambah lingkungannya yang asri dan teduh karena hamparan lahan pertanian dan penghijauan. 

Mengangkat misi untuk membangkitkan geliat pariwisata kembali di Kalurahan ini yang telah dua tahun dihantam pandemi, Pokdarwis Sumber Sumilir memilih pendekatan yang progresif untuk membenahi kondisi lingkungan di daerahnya, sekaligus berinovasi untuk memberdayakan sektor pariwisata yang dapat mengundang turis. Kondisi lingkungan yang berupaya dibenahi tersebut karena penanganan sampah yang belum optimal, ditandai dengan aktivitas pembuangan sampah ke aliran sungai dan perkebunan, maupun pembakaran sampah.

Inisiasi lahirnya gerakan lingkungan untuk memberikan nafas kehidupan kembali bagi geliat pariwisata dicetuskan oleh Pokdarwis Sumber Sumilir yang dikoordinasikan oleh Andy Purnawan. Andy, sapaan akrabnya, juga menekuni dunia ekonomi kreatif melalui jenama “Kenandy”. Sebuah industri kreatif berbasis kriya dari olahan kulit untuk dibuat menjadi berbagai macam produk alat tulis ini memiliki satu langkah yang sama untuk berkolaborasi di Konsorsium Ekonomi Sirkular Indonesia (KESI). Menurut Andy, semangat untuk menjaga lingkungan perlu menjadi kesatuan dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat. 

Semangat Andy untuk berkontribusi menjaga lingkungan di Desa Wisatanya kian bergelora ketika mendapati pengelolaan sampah dan edukasi lingkungan yang belum berjalan baik. Andy melihat bahwa aspek pariwisata dan kebersihan lingkungan tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu, Andy membayangkan bahwa atraksi wisata di Kalurahan Sumberharjo akan berbasis ecotourism一memadukan kearifan lokal kehidupan pedesaan dengan atraksi wisata alam. Secara umum, konsep ecotourism tersebut akan dikemas melalui kegiatan Bersih Desa.

Sebagai upaya untuk mendukung terciptanya desa wisata yang bersih, Pokdarwis Sumber Sumilir yang dipimpin oleh Andy ini telah mencanangkan gerakan pilah sampah ke 18 padukuhan di Kalurahan Sumberharjo. Bekerja sama dengan Rapel Indonesia, gerakan ini telah mengorbitkan tiga bank sampah di Kalurahan ini selama empat bulan terakhir, yakni Bank Sampah Cincing Jarik, Puspa, dan Brilian Teletubbies.

Salah satunya yakni Bank Sampah Cincing Jarik yang telah berjalan selama tiga bulan. Bank sampah ini beranggotakan 10-12 kepala keluarga. Praktik yang dilakukan oleh anggota bank sampah adalah aktivitas memilah sampah langsung dari rumah tangga, sebelum akhirnya disetorkan kepada depot pengumpulan bank sampah setiap bulannya.

Tak berhenti di sana, Andy dan pengurus Pokdarwis pada 21 Desember 2022 lalu juga mengadakan sosialisasi gerakan pilah sampah ke Padukuhan Sengir. Marta Yenni selaku perwakilan Rapel Indonesia yang memberikan materi pada sosialisasi ini menekankan bahwa sistem bank sampah akan secara langsung mendukung praktik ekonomi sirkular untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan warga yang sehat, terlebih kawasan ini merupakan desa wisata. Dengan demikian, Andy berharap gerakan pilah sampah ini mendapatkan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan guna memberdayakan sektor pariwisata di Kalurahan Sumberharjo pasca-pandemi.

CEF Interactive Talk Show #2: Peran Bisnis dan Komunitas Kembangkan Ekonomi Sirkular

CEF Interactive Talk Show #2: Peran Bisnis dan Komunitas Kembangkan Ekonomi Sirkular

Penulis:

Maria Angela Koes Sarwendah

Kepala Divisi Diseminasi, Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada.

Penulis :

Lukas Andri Surya Singarimbun

Website Manager, Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada.

Penulis :

Christina Vania Winona

Writer, Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada.

Pusat Studi Perdagangan Dunia (PSPD) UGM dan FISIPOL UGM mengadakan Interactive Talk Show dengan tema “Pemberdayaan Ekonomi Sirkular melalui Keterlibatan Industri dan Komunitas” pada Kamis (8/12). Talk Show diselenggarakan di Selasar Barat FISIPOL UGM dan dihadiri empat pembicara, yakni Prof. Dr. Edia Rahayuningsih (Kepala Indonesia Natural Dye Institute/INDI UGM), Sri Wahyaningsih, Bsc (Pendiri Sanggar Anak Alam), Ir. Setyo Hastuti, M.P (Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM DIY), dan Boy Chandra (Ketua Guwosari Training Center). Talk Show ini merupakan bagian dari Circular Economy Forum (CEF) dalam UGM International Forum for Inclusive and Sustainable Development in the Southeast Asia, Latin America, and the Caribbean Region. 

Di bawah arahan moderator Josh Handani, Ketua Konsorsium Ekonomi Sirkular Indonesia (KESI), Talk Show dibuka dengan pemaparan Prof. Dr. Edia Rahayuningsih terkait peran INDI UGM dalam menghidupkan kembali penggunaan pewarna alami sebagai wujud kearifan lokal dan warisan budaya. Sebagai negara dengan sumber daya yang melimpah, Indonesia didorong untuk memiliki spirit memproduksi berlandaskan prinsip ekonomi sirkular. Prof. Edia menekankan bahwa pewarna alami bukanlah produk semata, melainkan sebuah gerakan yang membutuhkan sinergitas dan kolaborasi berbagai pihak. 

Dari sudut pandang pemerintah, Ir. Setyo Hastuti, M.P menyampaikan pentingnya kerja sama pentahelix antara pemerintah, pengusaha, media, komunitas, dan masyarakat dalam mengembangkan UMKM yang berbasis keberlanjutan lingkungan. Untuk mendorong pengembangan UMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta, reformasi pengelolaan UMKM ditekankan harus mencakup formalisasi dan transformasi digital.

Pemaparan dilanjutkan oleh Ibu Sri Wahyaningsih, Bsc yang menjelaskan sistem pendidikan Sanggar Anak Alam dari tingkat TK hingga SMA. Dengan memberikan kebebasan terhadap pelajar untuk mengeksplorasi bidang-bidang yang menjadi ketertarikan mereka, Sanggar Anak Alam mengedepankan kurikulum berbasis praktik dan riset untuk memupuk keahlian wirausaha dan kesadaran akan keberlanjutan lingkungan. 

Talk Show diakhiri dengan pemaparan materi oleh Boy Chandra dari Guwosari Training Center (GSTC) terkait peran penting pemulung sebagai pemerhati lingkungan dan manajemen bebas sampah (zero waste management) yang diterapkan dalam pendirian GSTC. GSTC berfokus pada pelatihan pengelolaan sampah rumah tangga dengan prinsip bahwa sampah yang masuk harus keluar menjadi end product. Pada tahun 2020, GSTC merealisasikan prinsip yang sejalan dengan ekonomi sirkular tersebut melalui pembuatan teknologi mesin pengubah sampah menjadi balok. 

CEF Interactive Talk Show #1: Sekolah sebagai Agen Pengembangan Ekonomi Sirkular

CEF Interactive Talk Show #1: Sekolah sebagai Agen Pengembangan Ekonomi Sirkular

Penulis:

Maria Angela Koes Sarwendah

Kepala Divisi Diseminasi, Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada.

Penulis :

Lukas Andri Surya Singarimbun

Website Manager, Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada.

Penulis :

Christina Vania Winona

Writer, Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada.

Pusat Studi Perdagangan Dunia (PSPD) UGM dan FISIPOL UGM mengadakan Interactive Talk Show dengan tema “Menghubungkan Sekolah dengan Adopsi Ekonomi Sirkular” pada Rabu (7/12). Talk Show diselenggarakan di Selasar Barat FISIPOL UGM dan dihadiri empat pembicara, yakni Julie B. Appelqvist (Kepala Kerjasama Sektor Lingkungan, Kedutaan Besar Denmark untuk Indonesia), Drs. Muthoin, M.Si (Kepala BAPPEDA Kota Salatiga), Dr. Nurhadi, S.Sos, M.Si. (Dosen Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan FISIPOL UGM), dan Dr. Junita Widiati Arfani (Koordinator IGPA). Talk Show ini merupakan bagian dari Circular Economy Forum (CEF) dalam UGM International Forum for Inclusive and Sustainable Development in the Southeast Asia, Latin America, and the Caribbean Region. 

Di bawah arahan moderator Suci Lestari Yuana, MA, Dosen Departemen Ilmu Hubungan Internasional FISIPOL UGM, Talk Show dibuka dengan pemaparan Julie B. Appelqvist terkait pengembangan ekonomi sirkular di Copenhagen, Denmark. Julie membagikan beberapa strategi sosialisasi ekonomi sirkular di tingkat pendidikan dasar, seperti pemberian sebutan pahlawan sampah bagi siswa, inisiasi tren konsep sekolah bebas sampah, dan modifikasi kurikulum yang berorientasi pada praktik. Pengamalan ekonomi sirkular di ranah pendidikan juga akan terdukung dengan kebijakan dan kolaborasi dari pemerintah lokal.

Mewakili Pejabat Walikota Salatiga, Drs. Muthoin, M.Si selaku Kepala BAPPEDA Kota Salatiga menyampaikan upaya Salatiga mengatasi dampak pandemi melalui pemulihan ekonomi masyarakat dan pengelolaan sampah. Beberapa praktik yang sejalan dengan ekonomi sirkular dapat dijumpai dalam pemanfaatan sisa makanan oleh peternak dan air cucian untuk pupuk cair petani di Salatiga. Selain itu, Salatiga merencanakan alokasi APBD untuk mendukung sekolah hijau dan pengadaan bank sampah di setiap RW. 

Dari sudut pandang akademisi, Dr. Nurhadi, S.Sos, M.Si menekankan peran penting pendidikan untuk menanamkan budaya ekonomi sirkular. Dr. Nurhadi menyampaikan tiga fungsi perguruan tinggi dalam memaksimalkan peran tersebut, yakni fungsi kampanye, fungsi riset dan pengembangan, serta fungsi advokasi.      

Talk Show dilanjutkan dengan pemaparan Dr. Junita mengenai tujuan dan kegiatan IGPA atau Indonesia Green Principal Award. Sebagai ajang pendampingan kepala sekolah dasar dan menengah, IGPA didesain untuk melembagakan praktik dan prinsip ekonomi sirkular kepada anak-anak mulai dari usia dini. IGPA diadakan sejak awal 2022 sebagai hasil kolaborasi lembaga pendidikan, riset, dan industri yang telah diikuti oleh 33 kepala sekolah dari 2 gelombang pelatihan.

Talk Show diakhiri dengan pengumuman perilisan buku karya kepala sekolah peserta IGPA bertajuk “Menemukan Kembali Mutiara Keberlanjutan” dan pemberian sertifikat rekognisi terhadap beberapa sekolah. Sertifikat rekognisi dibagi menjadi 4 kategori. Pertama, kategori Knowledge Co-Production yang diberikan kepada SD Aisyiyah Unggulan Gemolong dan SD Muhammadiyah Ketanggungan. Kedua, kategori Outreach Program yang diberikan kepada SD Muhammadiyah Program Unggulan Khusus Kottabarat Surakarta dan SD Muhammadiyah 2 Alternatif Kota Magelang. Ketiga, kategori Curriculum Design/Adoption yang diberikan kepada SD Muhammadiyah Sudagaran dan MI Muhammadiyah Ajibarang. Keempat, kategori Partnership Building yang diberikan kepada SD Muhammadiyah Plus Salatiga.

PSPD dan FISIPOL UGM Adakan Forum Kebijakan Ekonomi Sirkular

PSPD dan FISIPOL UGM Adakan Forum Kebijakan Ekonomi Sirkular

Penulis:

Maria Angela Koes Sarwendah

Kepala Divisi Diseminasi, Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada.

Penulis :

Lukas Andri Surya Singarimbun

Website Manager, Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada.

Penulis :

Christina Vania Winona

Writer, Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada.

Pusat Studi Perdagangan Dunia (PSPD) UGM dan FISIPOL UGM menyelenggarakan Forum Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan, Ekonomi Sirkular, dan Transformasi Industri pada Selasa (6/12). Sebagai bagian dari UGM International Forum for Inclusive and Sustainable Development in the Southeast Asia, Latin America, and the Caribbean Region, forum ini bertujuan menghasilkan usulan kebijakan perdagangan dan transformasi industri berbasis ekonomi sirkular dari dialog multi pihak n-helix. Partisipan forum terdiri atas delegasi WTO, pemerintah nasional, pemerintah daerah, akademisi dan pendidik, komunitas, hingga industri yang hadir secara daring maupun luring di Gedung Pusat (Rektorat) UGM.

Forum Kebijakan dibuka oleh Dekan FISIPOL UGM Dr. Wawan Mas’udi dan Kepala PSPD UGM Dr. Riza Noer Arfani. Dr. Wawan dan Dr. Riza menekankan pentingnya belajar dari masyarakat sebagai inisiator ekonomi sirkular dalam merumuskan kebijakan. “Tidak perlu kerangka teoritik yang ndakik-ndakik, tapi bisa belajar dari inisiatif yang sudah mengakar dari masyarakat,” ucap Dr. Wawan. Bersama Dr. Poppy Sulistyaning Winanti selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FISIPOL UGM, Dr. Riza memfasilitasi jalannya sesi pertama diskusi yang diisi pemaparan dari Dr. Werner Zdouc (Direktur Manajemen Pengetahuan dan Informasi, Divisi Jangkauan Akademik dan World Trade Organization/WTO Chairs), H.E. Dandy Iswara (Deputi Wakil Tetap Republik Indonesia II Jenewa/Duta Besar), Dr. M. Pramono Hadi, M.Sc. (Kepala Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM) dan Prof. Dr. Catur Sugiyanto, MA (Kepala Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM).

Dalam sambutannya, Dr. Werner Zdouc menekankan pentingnya ekonomi sirkular untuk menggantikan ekonomi tradisional yang mengeksploitasi sumber daya dan memberikan dampak buruk terhadap lingkungan. Dalam konteks pengembangan ekonomi sirkular di negara-negara ASEAN, Amerika Latin, dan Karibia (SEA-LAC), Dr. Werner menekankan urgensi penyelesaian beberapa isu seperti definisi dan klasifikasi mengenai masa akhir produk, prosedur penilaian kesesuaian, perizinan, bantuan terhadap isu perdagangan, serta pembangunan kapasitas terkait perdagangan. Penting pula bagi pemerintah SEA-LAC untuk tidak hanya melakukan sosialisasi ekonomi sirkular bagi pemangku kepentingan bisnis, tetapi juga meningkatkan kesadaran konsumen dan masyarakat sipil dalam praktik konsumsi. 

Menyambung Dr. Werner, H.E. Dandy Iswara menggarisbawahi pentingnya Indonesia untuk bekerja sama dalam menerapkan COP26 dan Perjanjian Paris di tengah pertumbuhan penduduk yang signifikan. Terdapat beberapa target Indonesia yang harus dicapai, di antaranya implementasi ekonomi sirkular untuk mengurangi emisi dan target perikanan berkelanjutan. H.E. Dandy juga menegaskan kolaborasi usaha nasional dan internasional untuk mencapai implementasi ekonomi sirkular yang tepat guna dan adil bagi setiap negara. 

Mewakili kalangan akademisi, Dr. M. Pramono Hadi, M.Sc. menyorot potensi terwujudnya ekonomi sirkular melalui peningkatan peran hutan dalam penyerapan karbon. Dr. Pramono menyampaikan lima sektor utama yang harus disorot dalam perencanaan pembangunan rendah karbon, yaitu perhutanan, pertanian, energi dan transportasi, industri, serta limbah dan sampah. Di samping peran hutan, ekonomi sirkular juga dapat muncul dalam pengembangan usaha peternakan sapi perah. Prof. Catur Sugiyanto, MA menegaskan bahwa aspek peningkatan kelembagaan, teknologi, dan pendampingan menjadi penting dalam mendukung pengembangan UMKM yang memberdayakan masyarakat sekaligus menunjang pencapaian ekonomi sirkular oleh masyarakat. 

Rangkaian acara kemudian diisi dengan sesi formulasi kebijakan, di mana setiap pihak dari perwakilan daerah, komunitas, dan perusahaan bertukar ide dan menceritakan usaha dari masing-masing sektor mengenai berbagai kebijakan dan praktik ekonomi sirkular. Muncul berbagai isu menarik, misalnya terkait perbedaan prioritas pendekatan berbasis perubahan pola pikir dan keuntungan, karakteristik dan ketersediaan ruang setiap wilayah, isu pemantauan dan penilaian daur ulang, kesulitan komitmen terhadap inisiasi ekonomi sirkular, dan strategi konkret yang dapat diaplikasikan melalui sinergi lintas sektor. 

Forum Kebijakan diakhiri dengan sesi materi dari Prof. Daniel C. Esty dari Yale University. Dengan mengapresiasi hasil G20 Indonesia dan menaruh harapan pada kepemimpinan Indonesia di ASEAN tahun 2023, Prof. Daniel menekankan tiga elemen penting dalam implementasi ekonomi sirkular bagi Indonesia. Pertama, diperlukan perbaikan dan penguatan dalam kerangka kebijakan di level global, nasional, hingga sub-nasional. Kedua, diperlukan pergeseran norma bisnis, cara berpikir, dan fasilitasi dalam aspek finansial dan perdagangan yang terarah pada aksi perubahan iklim. Terakhir, diperlukan gerakan sosial dari seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah untuk mendorong transisi ekonomi linear menjadi ekonomi sirkular.

Pada akhirnya, Forum Kebijakan menghasilkan kesepakatan berupa perumusan regulasi ekonomi sirkular yang partisipatif dan akomodatif terhadap berbagai aspirasi. Beberapa kesimpulan yang muncul mencakup: (1) pembentukan regulasi yang tidak sekadar bersifat top-down dan minim pengawasan, melainkan disertai dengan alternatif multi-sektor; (2) peningkatan riset pada aspek-aspek yang bersifat intangible seperti pola gaya hidup; (3) pembentukan bagan solusi alur ekonomi sirkular yang memaksimalkan unsur adat, agama, pendidikan, budaya, hukum, dan ekonomi lokal. Kesepakatan diharapkan dapat menjadi materi roadshow kebijakan PSPD UGM pada awal tahun 2023 yang terlebih dahulu difokuskan di daerah KARTAMANTUL (Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul).

PSPD UGM Hadiri Konferensi Tahunan WTO Chairs Programme

PSPD UGM Hadiri Konferensi Tahunan WTO Chairs Programme

Penulis :

Lukas Andri Surya Singarimbun

Website Manager, Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada.

Editor:

Maria Angela Koes Sarwendah

Kepala Divisi Diseminasi, Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada.

Ilustrator:

Narinda Marsha Paramastuti

Desainer Grafis, Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada.

Konferensi tahunan WTO Chairs Programme (WCP) kembali digelar pada 25-27 Juli 2022 di kantor pusat WTO di Jenewa, Swiss. Perwakilan WTO, WCP, dan chairholders yang tergabung dalam kerangka WCP berkumpul untuk mendiskusikan berbagai isu terkait perdagangan serta arah kegiatan WCP ke depan. Beberapa topik yang menjadi perhatian meliputi hasil Konferensi Tingkat Menteri ke-12 WTO (MC12), respon WTO terhadap dampak pandemi COVID-19, hingga kemajuan perdagangan yang berkelanjutan.

Dibentuk pada tahun 2010, WCP merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kegiatan penelitian dan diseminasi pengetahuan mengenai isu-isu yang berkorelasi dengan perdagangan di negara berkembang. Awalnya hanya terdapat 14 institusi akademis yang terpilih sebagai chairholders, di mana Pusat Studi Perdagangan Dunia (PSPD) UGM menjadi salah satu yang terlibat. Saat ini terdapat 36 universitas dari berbagai negara yang telah tergabung dalam skema WCP.  

Dr. Riza Noer Arfani selaku Direktur PSPD UGM mewakili Indonesia dalam konferensi tahunan WCP 2022. Dalam konferensi kali ini, Dr. Riza mempresentasikan dan mendiskusikan studi kasus pengembangan ekonomi sirkular, UMKM, dan pemulihan ekonomi di Indonesia yang aktif dilakukan PSPD UGM sejak 2021. Aktivitas PSPD UGM terkait isu-isu tersebut di antaranya mencakup penyelenggaraan lokakarya di tingkat lokal maupun internasional, seminar daring (webinar), publikasi jurnal ilmiah, serta perilisan siniar (podcast). Bersama dengan perwakilan berbagai negara lain seperti Mauritius, Barbados, dan Kenya, Dr. Riza menekankan bagaimana proyek-proyek WCP yang isunya juga relevan bagi negara maju maupun tertinggal dapat mendukung perkembangan perdagangan  berkelanjutan dan inklusif.

Dalam konferensi tahun ini, Dr. Ngozi Okonjo-Iweala selaku Direktur Jenderal WTO menyampaikan pentingnya peran chairholders dalam mendorong terwujudnya hasil MC12 melalui pemberian rekomendasi kebijakan berbasis riset. Deputi Direktur Jenderal WTO Xiangchen Zhang, dalam sambutan penutup konferensinya, berharap partisipasi aktif chairholders akan terus meningkatkan kegiatan penelitian dan diseminasi isu-isu terkait perdagangan, sekaligus memperkaya kerjasama dengan para pembuat kebijakan serta pemangku kepentingan lainnya.  

Tingkatkan Kemampuan Menulis, PSPD UGM Gelar Lokakarya Kepenulisan Internal

Tingkatkan Kemampuan Menulis, PSPD UGM Gelar Lokakarya Kepenulisan Internal

Penulis :

Christina Vania Winona

Writer, Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada.

Editor:

Ameral Rizkovic

Website Manager, Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada.

Editor:

Nabila Asysyfa Nur

Website Content Manager, Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada.

Ilustrator:

Narinda Marsha Paramastuti

Desainer Grafis, Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada.

Jumat (8/4/22), Pusat Studi Perdagangan Dunia (PSPD) Universitas Gadjah Mada menggelar sebuah lokakarya kepenulisan secara daring yang dihadiri oleh pemagang PSPD UGM dari berbagai divisi. Dalam kesempatan ini, PSPD UGM mengundang Raras Cahyafitri, M.Sc selaku kepala divisi Riset PSPD UGM yang berpengalaman dalam jurnalisme dan kepenulisan sebagai pembicara. Lokakarya ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis para pemagang dan staf PSPD UGM agar mampu menghasilkan tulisan yang berkualitas dan dapat dipercaya. Adapun materi yang dibawakan meliputi pembahasan terkait teknik dan cara menulis untuk berbagai luaran. 

Lokakarya dibuka dengan pembahasan terkait langkah penting dan utama dalam memulai sebuah penulisan yakni menuliskan kalimat utama. Dalam pemaparannya, Raras menyampaikan bahwa terdapat dua tipe peletakan kalimat utama, yaitu induktif (peletakan di akhir penulisan) dan deduktif (peletakan di awal penulisan). Untuk membuat tulisan semakin menarik, maka diperlukan tulisan dengan paragraf yang komprehensif dan runtut. Raras memperkenalkan tiga cara menyusun paragraf yang dikenal dengan SMS––sort, match, dan structure, yakni menyortir informasi, mengelompokkan, dan menentukan struktur penulisan

Di akhir sesi, peserta lokakarya diajarkan cara mengolah data di dalam suatu bacaan dan menuangkannya ke dalam kerangka tulisan untuk dikembangkan menjadi paragraf dengan memberikan ruang bagi para peserta workshop untuk mempraktekkan hal tersebut. Dalam sesi ini, para peserta belajar bagaimana menyajikan data statistik yang ilmiah menjadi suatu bacaan yang informatif dan mudah dipahami. Beberapa peserta lokakarya mengalami kesulitan untuk mempraktikkan hal tersebut dikarenakan para peserta harus memahami dengan baik data yang tersaji dan berlatih menarik kesimpulan secara general. Meski demikian, keterampilan tersebut merupakan hal yang penting untuk dimiliki para pemagang khususnya dalam hal menyajikan informasi berbasis data dalam berbagai luaran di PSPD UGM.  

Kegiatan lokakarya diikuti dengan penuh antusias oleh para peserta yang ditunjukkan dengan keaktifan para peserta berpartisipasi dalam sesi tanya jawab maupun sesi praktik. Dalam sesi pemaparan materi terkait pengolahan data menjadi tulisan, pemagang rata-rata mengalami kesulitan untuk mempraktikkan materi tersebut. Dengan demikian, berefleksi melalui kegiatan ini, diharapkan kedepannya terdapat program-program serupa yang dapat membantu peningkatan kemampuan penulis.

Bersama Merintis Sekolah Berbasis Ekonomi Sirkular Melalui Indonesian Green Principal Award (IGPA) 2022

Bersama Merintis Sekolah Berbasis Ekonomi Sirkular Melalui Indonesian Green Principal Award (IGPA) 2022

Penulis :

Christina Vania Winona

Writer, Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada.

Editor:

Nabila Asysyfa Nur

Website Content Manager, Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada.

Ilustrasi oleh:

Narinda Marsha Paramastuti

Desainer Grafis, Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada.

Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada (PSPD UGM) berkolaborasi dengan Pusat Inovasi Agroteknologi Universitas Gadjah Mada (PIAT UGM) dan Janitra Bhumi Indonesia Education Consulting menggelar ajang kompetisi kepala sekolah tingkat sekolah dasar bertajuk “Indonesia Green Principal Award 2022”. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20-22 Januari 2022 lalu. Program ini merupakan tahapan awal pengembangan sekolah berbasis ekonomi sirkular di Indonesia yang diikuti oleh 22 kepala sekolah Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah se-Jawa Tengah.

Ekonomi sirkular menjadi tema penting dalam program ini seiring dengan kondisi Indonesia yang tengah menduduki peringkat dua negara dengan penghasil sampah terbanyak di dunia setelah Tiongkok. Saat ini, budaya ekonomi linier “buat-pakai-buang” masih banyak diterapkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Padahal, budaya tersebut dapat menyebabkan dampak buruk pada berbagai aspek, mulai dari sistem ekologi, masyarakat, hingga pertumbuhan perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya solusi guna mengurangi dan menghindari permasalahan yang dapat terjadi yakni berupa pengembangan serta penerapan ekonomi sirkular dalam masyarakat. Dalam hal ini, adanya kepesertaan kepala sekolah sebagai pemimpin suatu komunitas pendidikan menjadi kunci dalam proses transformasi untuk menjadi agen perubahan (agent of change).

Kegiatan IGPA 2022 berlangsung di PIAT UGM selama 3 (tiga) hari. Hari pertama kegiatan ini dibagi menjadi 3 (tiga) sesi. Pertama, sesi pembukaan acara yang dibawakan oleh drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D selaku Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada dan Dr. Ir. Taryono, M.SC selaku Direktur PIAT UGM. Kemudian, sesi kedua yakni “Panel Pengantar Ekonomi Sirkular” dipandu oleh oleh Dr. Riza Noer Arfani selaku Direktur PSPD UGM, Dr. Wahyu Chandra Purnomo, M.Eng selaku Wakil Direktur PIAT UGM, dan Dr. Tri Mulyani Sunarharum dari Fakultas Teknik UGM. Kegiatan hari pertama diakhiri dengan sesi lokakarya dengan tema “Menggagas Sekolah Ekonomi Sirkular” yang dibawakan oleh Dr. Junita Widiati Arfani dari JBI Education Consulting serta Suci Lestari Yuana, Ph.D Cand. dari Utrecht University, Belanda.

Pada hari kedua, peserta IGPA 2022 berkunjung ke 3 (tiga) instansi lokal, yaitu PT. YPTI, SMAN 11 Yogyakarta, dan beberapa startup binaan PT. YPTI. PT. YPTI adalah salah satu perusahaan pertama milik Indonesia yang bergerak dalam bidang pengecekan fixture full body eksterior dan interior pada sektor otomotif di Indonesia. Dalam kegiatan tersebut, para kepala sekolah disambut oleh presentasi mengenai "People, Planet, Profit" yang disampaikan oleh Bapak Petrus Tedja Hapsoro selaku Direktur PT. YPTI Yogyakarta. Peserta juga melakukan tour untuk melihat barang-barang yang diproduksi oleh PT. YPTI, yakni Reverse Vending Machine (RVM) dan produk-produk olahan plastik lainnya. Setelah itu, peserta mengunjungi SMAN 11 Yogyakarta yang menerapkan program water management system. Kegiatan hari kedua diakhiri dengan melihat startup bimbingan PT. YPTI yaitu Stechoq dan Helber yang bergerak di bidang lego robotika, serta INASTEK yang membuat produk untuk teknik otomasi, khususnya pada bidang agroindustri, seperti RVM dan hidroponik.

Pada hari terakhir, peserta melakukan kegiatan pembuatan business model canvas dan diskusi bersama Rendy Aditya Wachid, B. Arch., MBA, selaku CEO dan Founder dari Parongpong RAW Lab, Bandung. Parongpong merupakan perusahaan pengelola "zero landfills waste" yang memiliki rancangan sistem untuk setiap pemangku kepentingan agar dapat melakukan 5R yakni Refusing, Reusing, Reducing, Recycling, serta Rethinking waste. Program IGPA 2022 diakhiri dengan penutupan oleh Dr. Riza Noer Arfani dan penyerahan penghargaan bagi para kepala sekolah. Melalui kegiatan ini, CWTS berharap para peserta yakni kepala sekolah SD dan MI dapat mengembangkan dan menerapkan konsep ekonomi sirkular di lingkungan satuan pendidikannya.

Africa-Indonesia Trade Relations: Current Status, Strategic Issues, and Future Trajectories

Africa-Indonesia Trade Relations: Current Status, Strategic Issues, and Future Trajectories

Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada (PSPD UGM) menyelenggarakan webinar internasional pada Rabu (8/12/21), bertajuk “Africa-Indonesia Trade Relations: Current Status, Strategic Issues, and Future Trajectories”. Kegiatan ini terlaksana sebagai bentuk kolaborasi Indo-Africa Centre UGM dan PSPD UGM guna mendiskusikan relasi perdagangan negara-negara Afrika dengan Indonesia dari segi perkembangan kapabilitas perdagangan, investasi, dan tenaga kerja, strategi yang tepat untuk memperkuat keberlanjutan relasi, serta arah hubungan perdagangan masing-masing negara berdasarkan kesepakatan kerjasama yang sudah dan sedang berlangsung.

Kegiatan ini dibuka oleh Dr. Ika Dewi Ana, selaku Wakil Rektor Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UGM, dan Prof. Frednard Gideon, selaku Wakil Rektor Akademik Universitas Namibia. Webinar dihadiri oleh dua duta besar Indonesia untuk negara-negara di Afrika sebagai pembicara di webinar ini, yakni Duta Besar Al Busyra Basnur (selaku Duta Besar Republik Indonesia untuk Etiopia, Djibouti, dan Uni Afrika) dan Duta Besar Dr. Mohamad Hery Saripudin (selaku Duta Besar Republik Indonesia untuk Kenya, Uganda, Kongo, Somalia, UNEP, dan UN-HABITAT di Nairobi). Selain mengundang dua pembicara untuk menyampaikan perspektif Indonesia, webinar juga mengundang dua pembicara untuk menyampaikan perspektif negara-negara Afrika terhadap relasi perdagangan Afrika-Indonesia, yakni Dr. Jacob M. Nyambe (selaku Dekan Eksekutif Fakultas Perdagangan, Manajemen dan Hukum, Universitas Namibia) dan Prof. Dr. Azzedine Ghoufrane (selaku Dekan dan Ketua WTO Chairs Programme di Fakultas Hukum, Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Mohammed V di Rabat, Maroko).

Seminar ini terdiri dari dua sesi diskusi yang diawali dengan sesi mengenai status terkini dan isu-isu strategis perdagangan antara Indonesia-Afrika serta dilanjutkan dengan sesi mengenai masa depan perdagangan Indonesia-Afrika. Dipandu oleh Siti Daulah Khoiriati, MA, sesi pertama membahas mengenai prioritas Indonesia di Afrika, khususnya Etiopia, dalam memperkuat diplomasi ekonomi, perlindungan warga negara dan mempertahankan perlindungan. Sesi pertama juga menyinggung diskusi seputar isu-isu teknis dalam kerjasama bilateral antara Indonesia dan Afrika khususnya di Namibia bersama dengan Duta Besar Al Busyra Basnur dan Dr. Jacob M. Nyambe.

Pada sesi kedua, diskusi yang dipandu oleh Dr. Maharani Hapsari dan diisi oleh Prof. Dr. Azzedine Ghoufrane beserta Duta Besar Dr. Mohamad Hery Saripudin memberikan diskusi menarik seputar peluang dan hambatan perdagangan dari perspektif Maroko/Afrika Utara secara umum dan dari perspektif Indonesia. Di samping melihat kemampuan ekonomi dalam negeri, keduanya sepakat jika pembenahan institusional dan cara pandang untuk tidak melulu melihat keterbelakangan negara mitra merupakan tahap awal yang penting dalam menjalankan kerja sama perdagangan ke depan.

Seminar ditutup oleh Dr. Riza Noer Arfani, selaku Direktur PSPD UGM dan Chair-holder WTO Chairs Programme PSPD UGM. Dr. Riza menyampaikan kesempatan diskusi semacam ini sangat penting untuk memperkuat pengembangan riset dan kurikulum pengajaran mengenai relasi perdagangan Afrika-Indonesia. Dr. Riza sekaligus berharap bahwa perwakilan duta besar, menteri perdagangan, maupun para kolega lainnya dari Maroko, Namibia, dan Etiopia dapat hadir dan saling bertukar pengetahuan pada kesempatan berikutnya.