Africa-Indonesia Trade Relations: Current Status, Strategic Issues, and Future Trajectories

Africa-Indonesia Trade Relations: Current Status, Strategic Issues, and Future Trajectories

Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada (PSPD UGM) menyelenggarakan webinar internasional pada Rabu (8/12/21), bertajuk “Africa-Indonesia Trade Relations: Current Status, Strategic Issues, and Future Trajectories”. Kegiatan ini terlaksana sebagai bentuk kolaborasi Indo-Africa Centre UGM dan PSPD UGM guna mendiskusikan relasi perdagangan negara-negara Afrika dengan Indonesia dari segi perkembangan kapabilitas perdagangan, investasi, dan tenaga kerja, strategi yang tepat untuk memperkuat keberlanjutan relasi, serta arah hubungan perdagangan masing-masing negara berdasarkan kesepakatan kerjasama yang sudah dan sedang berlangsung.

Kegiatan ini dibuka oleh Dr. Ika Dewi Ana, selaku Wakil Rektor Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UGM, dan Prof. Frednard Gideon, selaku Wakil Rektor Akademik Universitas Namibia. Webinar dihadiri oleh dua duta besar Indonesia untuk negara-negara di Afrika sebagai pembicara di webinar ini, yakni Duta Besar Al Busyra Basnur (selaku Duta Besar Republik Indonesia untuk Etiopia, Djibouti, dan Uni Afrika) dan Duta Besar Dr. Mohamad Hery Saripudin (selaku Duta Besar Republik Indonesia untuk Kenya, Uganda, Kongo, Somalia, UNEP, dan UN-HABITAT di Nairobi). Selain mengundang dua pembicara untuk menyampaikan perspektif Indonesia, webinar juga mengundang dua pembicara untuk menyampaikan perspektif negara-negara Afrika terhadap relasi perdagangan Afrika-Indonesia, yakni Dr. Jacob M. Nyambe (selaku Dekan Eksekutif Fakultas Perdagangan, Manajemen dan Hukum, Universitas Namibia) dan Prof. Dr. Azzedine Ghoufrane (selaku Dekan dan Ketua WTO Chairs Programme di Fakultas Hukum, Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Mohammed V di Rabat, Maroko).

Seminar ini terdiri dari dua sesi diskusi yang diawali dengan sesi mengenai status terkini dan isu-isu strategis perdagangan antara Indonesia-Afrika serta dilanjutkan dengan sesi mengenai masa depan perdagangan Indonesia-Afrika. Dipandu oleh Siti Daulah Khoiriati, MA, sesi pertama membahas mengenai prioritas Indonesia di Afrika, khususnya Etiopia, dalam memperkuat diplomasi ekonomi, perlindungan warga negara dan mempertahankan perlindungan. Sesi pertama juga menyinggung diskusi seputar isu-isu teknis dalam kerjasama bilateral antara Indonesia dan Afrika khususnya di Namibia bersama dengan Duta Besar Al Busyra Basnur dan Dr. Jacob M. Nyambe.

Pada sesi kedua, diskusi yang dipandu oleh Dr. Maharani Hapsari dan diisi oleh Prof. Dr. Azzedine Ghoufrane beserta Duta Besar Dr. Mohamad Hery Saripudin memberikan diskusi menarik seputar peluang dan hambatan perdagangan dari perspektif Maroko/Afrika Utara secara umum dan dari perspektif Indonesia. Di samping melihat kemampuan ekonomi dalam negeri, keduanya sepakat jika pembenahan institusional dan cara pandang untuk tidak melulu melihat keterbelakangan negara mitra merupakan tahap awal yang penting dalam menjalankan kerja sama perdagangan ke depan.

Seminar ditutup oleh Dr. Riza Noer Arfani, selaku Direktur PSPD UGM dan Chair-holder WTO Chairs Programme PSPD UGM. Dr. Riza menyampaikan kesempatan diskusi semacam ini sangat penting untuk memperkuat pengembangan riset dan kurikulum pengajaran mengenai relasi perdagangan Afrika-Indonesia. Dr. Riza sekaligus berharap bahwa perwakilan duta besar, menteri perdagangan, maupun para kolega lainnya dari Maroko, Namibia, dan Etiopia dapat hadir dan saling bertukar pengetahuan pada kesempatan berikutnya.