Arsip 2011:

February

Rangkuman Diskusi Mingguan 14 Februari 2011

Pakar Namibia Bicara Perberasan di UGM

File dapat diunduh di sini

YOGYAKARTA-Namibia hingga saat ini terus berupaya untuk mengembangkan beberapa varietas padi karena negara ini masih mengimpor beras dari negara lain, seperti Afrika Selatan. Akibat keterbatasan stok dan produksi beras tersebut, masyarakat Namibia dalam mengonsumsi beras masih terbatas dan terkadang hanya pada even-even tertentu. “Sering kali masyarakat Namibia itu terbatas dalam mengonsumsi beras dan hanya untuk even-even tertentu, seperti Natal dan sebagainya. Sejauh ini, mereka banyak mengonsumsi umbi-umbian atau jagung,” ujar Prof. Luke Kanyomeka dari University of Namibia dalam diskusi di Pusat Studi Perdagangan Dunia (PSPD) UGM, Senin (14/2).

read more

Notulensi Diskusi Mingguan Jum’at 4 Februari 2011

Strategi Pengembangan Sentra Kerajinan dan Pariwisata:

Dari Kasongan ke Seto City


Diskusi mingguan PSPD UGM pada hari Jum’at tanggal 4 Februari 2011 diisi oleh Muhammad Rum, asisten peneliti Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UGM, yang mempresentasikan riset beliau mengenai Strategi Pengembangan Sentra Kerajinan dan Pariwisata: Dari Kasongan ke Seto City.

Kasongan (Bantul, Provinsi DIY) dan Seto City (Prefektur Aichi, Jepang) memiliki beberapa persamaan utama terkait situasi sentra kerajinan dan pariwisata. Pertama, Kasongan dan Seto City sama-sama mudah dicapai dari ibukota, dekat dengan daerah utama pariwisata (Yogyakarta dan Nagoya), serta adanya kemudahan akses transportasi (terutama dekat dengan bandara). Artinya, mereka sama-sama memiliki potensi pariwisata yang cukup baik. Kedua, budaya membuat kerajinan telah ada di dalam masyarakat sejak ratusan tahun, dan memiliki nilai sejarah karena berkembang pada peristiwa bersejarah. Industri kerajinan di Kasongan mulai terkenal sejak digunakan untuk membantu pasukan Diponegoro saat melawan Belanda, sedangkan industri di Seto City mulai terkenal saat digunakan untuk membantu pasukan Oda Nobunaga pada zaman Edo. Artinya, sentra kerajinan memiliki potensi karena di dalam masyarakat pun telah ada budaya membuat kerajinan serta ditambah dengan nilai sejarah yang dapat dioptimalkan sebagai nilai tambah bagi produk kerajinan yang dihasilkan.

read more