The World Trade Locating Us
Initiated by the consent and concerns among policy makers, practitioners and Universitas Gadjah Mada academia on trends of unequal exchanges resulted from the current practices in international trade, the Center for World Trade Studies focuses the study of world trade (and its focal establishment: the World Trade Organization/WTO) as an arena where asymmetrical relations in trade correlate to other aspects in political, legal, socio-cultural life and various public sectors, such as education, health services, food and agriculture, information technology, etc. Despite its main tasks to harmonize trade practices and implement non-discriminatory principles, WTO is an indivisible institution dealing with those unequal exchanges –as some would also believe that WTO itself is indeed identical to those asymmetrical exchanges. The center is thus designed to develop critical investigation on a variety of trends in global trade. It expects to provide relevant government officials, the public, trade academia and practitioners with inputs and recommendation to anticipate issues, challenges as well as opportunities in such dynamic trends in the world trade.Fenomena globalisasi mendorong terciptanya integrasi ekonomi dunia. Globalisasi semakin meningkatkan tantangan perekonomian seluruh negara termasuk Indonesia. Indonesia sudah terintegrasi dengan ekonomi dunia melalui berbagai kerjasama perdagangan baik bilateral, regional maupun multilateral (WTO). Pertumbuhan ekonomi suatu negara (produk domestik bruto) salah satu komponennya didukung oleh aktivitas perdagangan internasional (ekspor-impor). Tantangan yang muncul dari keterlibatan integrasi ekonomi global tersebut menimbulkan persoalan politik dan sosial yang memicu konflik kepentingan antarpelaku perdagangan.
Pusat Studi Perdagangan Dunia di Universitas Gadjah Mada (PSPD UGM) lahir dari keharusan untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang, sehingga negara dapat memanfaatkan perdagangan internasional untuk kepentingan nasional. Pendirian PSPD UGM dilatarbelakangi oleh perhatian dan kepedulian para perumus kebijakan perdagangan luar negeri Indonesia, praktisi perdagangan internasional dan segenap sivitas akademika UGM terhadap praktik perdagangan global yang cenderung tidak seimbang. Sebagai bagian dari fenomena globalisasi ekonomi, perdagangan global menampilkan ketidakselarasan hubungan antarnegara yang membawa dampak lain, seperti dampak politik, hukum, sosio-kultural seperti pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, pangan dan pertanian, teknologi. Meskipun dibentuk sebagai sebuah lembaga internasional yang bertujuan untuk menerapkan prinsip harmonisasi perdagangan internasional serta prinsip dasar non-diskriminasi, keberadaan World Trade Organization (WTO) tidak dapat dipisahkan dari masalah-masalah ketimpangan tersebut.
Dalam konteks tersebut, PSPD UGM dikembangkan untuk melakukan kajian kritis terhadap berbagai dinamika perdagangan global yang berguna sebagai masukan dan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah, masyarakat dan pihak-pihak lain yang tengah mempersiapkan diri dan mengantisipasi beragam permasalahan, tantangan dan peluang dalam perdagangan global. PSPD UGM adalah lembaga akademik yang independen yang mempertanggungjawabkan kajian-kajian kritisnya secara obyektif untuk kepentingan pengembangan ilmu dan kebijakan tentang perdagangan dunia dan isu-isu lain yang relevan dengannya.