• Download Terms of Reference:click here
• Download the event’s schedule and Discussion Cluster options:click here
• Registration Fee: IDR 50,000
• Contact Person:
1. Mahar Nirmala [+62 857 2611 6838]
2. Annisa Aryati [+62 852 5005 6335]
3. Office [+62 274 580 273], or, you could send email to cwts@ugm.ac.id (Cc: cwts.ugm@gmail.com)

Program and Agenda

The program of the conference, official launching of WCP Indonesia and soft launching of MITS UGM shall comprise the following topics and speakers:

1. Keynote Topic:

• “Indonesia’s Competitiveness: Current Issues and Future Challenges”
• Keynote Speaker: H.E. Ms. Marie E. Pangestu *)[Minister of Trade, Indonesia]
• The topic elaborates Indonesia’s current policies and debates on competitiveness as to chart future trends and challenges faced by Indonesia’s policy-makers, business players, community leaders, academic scholars, social activists and other relevant stakeholders in developing the nation’s competitiveness.

2. Opening Topic:

• “World Trade and Global Competitiveness: WTO Perspective”
• Speaker: H.E. Mr. Harsha V. Singh [Deputy Director General, WTO]
• The topic elaborates dynamics in world trade relations as it affects to countries capacity in capitalizing and developing their competitiveness in trade and other international economic areas. The current trade system under WTO offers particular features which in turn help shape the way competition among nations in trade is conducted.

3. Comparative and Clustered Topics:

• The topic elaborates international comparative perspectives and experiences on the issues of competitiveness as they are contributive to the Indonesian ones. The clustered topics follow afterwards as to deepen competitiveness challenges faced by Indonesia’s trade sectors.

a. Comparative Experiences

Invited Speakers:

WCP UGM/Indonesia Counterparts: Mr. Robert Teh/Mr. Gerardo T. Thielen

WCP Universities Partners: Chair-holders of WCP at:

1. Shanghai Institute of Foreign Trade: Mr. Lei Zhang
2. University of Jordan: Mr. Taleb Awad Warred
3. University of Mauritius: Ms. Verena Tandrayen-Ragoobur
4. National University of Singapore: Mr. Michael Ewing-Chow
5. Vietnam National University: Mr. Vu Quoc Hu

b. Clustered Topics

1. Indonesia’s Competitiveness and Its Position in Contemporary World Trade

WTO/ESCAP Seventh ARTNeT Capacity Building Workshop for Trade Research

“Recent Advances in the Field of Trade Theory and Policy Analysis Using Micro-Level Data”

organized by WTO and ESCAP

in collaboration with Center for World Trade Studies, Universitas Gadjah Mada

12-16 September 2011

Faculty of Law, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

“The Asia-Pacific Research and Training Network on Trade” (ARTNeT), an initiative of UNESCAP and the
International Development Research Centre (IDRC), Canada is an open regional network of research and
academic institutions specializing in international trade policy and facilitation issues. Network members
currently include 27 leading national trade research and academic institutions from as many developing
countries from East, South and South-East Asia and the Pacific. The Trade and Investment Division of
UNESCAP is the Secretariat of ARTNeT, and operates through a grant from IDRC. WTO, as a core network
partner, provides substantive and financial support to the network. Visit www.artnetontrade.org for details.

Review of documantary movie  “PORTRAITS TAIWAN: Chen Wen-Yu”

This film gives an overview of marketing management in which Chen Wen-Yu is able to synergize between subsystems in agribusiness as well. Subsystem is the subsystem upstream (seed), a subsystem on farm (watermelon), downstream subsystem (trade system) and supporting institutions (government). Historically, the plant is not the watermelon comes from Taiwan, but eventually could be cultivated properly even able to make Taiwan one of the exporters of watermelon. It starts from a strong desire Chen Wen-Yu to assist farmers in order to enjoy the produce to become prosperous and consumers can feel good and healthy fruit. Learning from the experience of frequent storms Chen Wen-Yu made ​​efforts to obtain seed that can grow well even in a storm so as to reduce the risk of crop failure. Good seed can produce good fruit. Farmers will benefit from the sale of good fruit. The selection of horticultural commodities, the watermelon, because according to climatic conditions that is expected to strengthen Taiwan’s economy. Effort and perseverance Chen Wen-Yu to promote agriculture in the country received support from the Taiwan government’s Watermelon Festival with the holding of the public to learn more about commodities.

PUSAT STUDI PERDAGANGAN DUNIA

UNIVERSITAS GADJAH MADA

file materi dan notulensi dapat diunduh di sini

—

Peluang Karir di WTO

Oleh Michelle Ayu Chinta Kristy dan Angga Kusumo

11 Maret 2011

—

Berkarir di sebuah organisasi internasional, seperti WTO adalah hal yang cukup menantang dan prestisus. Sebagai Internasional Civil Servant, seorang yang ingin bekerja di WTO membutuhkan persiapan yang matang. Saat ini , tercatat hanya 34 WNI yang bekerja di berbagai OI pada berbagai tingkatan. Minimnnya sumber daya manusia yang bekerja di OI berdampak pula pada bargaining power Indonesia dalam OI .

Pakar Namibia Bicara Perberasan di UGM

File dapat diunduh di sini

YOGYAKARTA-Namibia hingga saat ini terus berupaya untuk mengembangkan beberapa varietas padi karena negara ini masih mengimpor beras dari negara lain, seperti Afrika Selatan. Akibat keterbatasan stok dan produksi beras tersebut, masyarakat Namibia dalam mengonsumsi beras masih terbatas dan terkadang hanya pada even-even tertentu. “Sering kali masyarakat Namibia itu terbatas dalam mengonsumsi beras dan hanya untuk even-even tertentu, seperti Natal dan sebagainya. Sejauh ini, mereka banyak mengonsumsi umbi-umbian atau jagung,” ujar Prof. Luke Kanyomeka dari University of Namibia dalam diskusi di Pusat Studi Perdagangan Dunia (PSPD) UGM, Senin (14/2).

Strategi Pengembangan Sentra Kerajinan dan Pariwisata:

Dari Kasongan ke Seto City

Diskusi mingguan PSPD UGM pada hari Jum’at tanggal 4 Februari 2011 diisi oleh Muhammad Rum, asisten peneliti Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UGM, yang mempresentasikan riset beliau mengenai Strategi Pengembangan Sentra Kerajinan dan Pariwisata: Dari Kasongan ke Seto City.

Kasongan (Bantul, Provinsi DIY) dan Seto City (Prefektur Aichi, Jepang) memiliki beberapa persamaan utama terkait situasi sentra kerajinan dan pariwisata. Pertama, Kasongan dan Seto City sama-sama mudah dicapai dari ibukota, dekat dengan daerah utama pariwisata (Yogyakarta dan Nagoya), serta adanya kemudahan akses transportasi (terutama dekat dengan bandara). Artinya, mereka sama-sama memiliki potensi pariwisata yang cukup baik. Kedua, budaya membuat kerajinan telah ada di dalam masyarakat sejak ratusan tahun, dan memiliki nilai sejarah karena berkembang pada peristiwa bersejarah. Industri kerajinan di Kasongan mulai terkenal sejak digunakan untuk membantu pasukan Diponegoro saat melawan Belanda, sedangkan industri di Seto City mulai terkenal saat digunakan untuk membantu pasukan Oda Nobunaga pada zaman Edo. Artinya, sentra kerajinan memiliki potensi karena di dalam masyarakat pun telah ada budaya membuat kerajinan serta ditambah dengan nilai sejarah yang dapat dioptimalkan sebagai nilai tambah bagi produk kerajinan yang dihasilkan.

File Presentasi dapat diunduh disini

DISKUSI MINGGUAN

PUSAT STUDI PERDAGANGAN DUNIA UGM

“ WTO UPDATE 2010 “

oleh Dedy Permadi, S.I.P, MA

A. WTO Chairs Programme (WCP) – Januari 2010

WTO meluncurkan program WCP, yang merupakan program bantuan kepada universitas di negara-negara berkembang dalam melakukan riset, pembelajaran, dan aktivitas terkait isu perdagangan dunia. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai isu kebijakan perdagangan kepada akademisi di negara-negara berkembang. Sampai saat ini hanya ada 14 universitas yang terpilih menjadi mitra WTO dalam pelaksanaan WCP. Salah satunya Indonesia yang diwakili Universitas Gadjah Mada, dengan Riza Noer Arfani sebagai Chairs Holder WCP Indonesia.